Bahagiakan Istrimu, Sebagaimana Nabi Membahagiakan Istrinya
Masing-masing istri dari Rosulullah SAW selalu
merasakan betapa sejukanya disamping Rosulullah SAW. Tidak satupun dari
istri Rosulullah SAW, kecuali merasakan betapa besar kasih sayang
Rosulullah SAW terhadap mereka. Setiap ucapan yang keluar dari lisan
Nabi SAW senantiasa menyejukkan jiwa, dan tatapan Nabi SAW terhadap
istri-istrinta begitu mengetarkan, ibarat tatapan seorang lelaki yang
baru saja melangsungkan akad nikah.
Ketika Nabi SAW mendekati istrinya, sang istri selalu merasa deg-deg-an, seolah-olah belum pernah berjumpa dan disentuh oleh Rosulullah SAW. Padahal, Nabi SAW tidak pernah melawatkan malam-malamnya bersama mereka. Sebagai seorang suami, Rosulullah SAW tahu bagaimana memanjakan istri-istrinya, baik urusan ranjang, cinta, dan kasih sayang. Nabi SAW senang bercanda, dan suka memuji istri-istrinya, sehinga sang istri tidak mampu menyembuyikan perasaan cinta dan kasih sayangnya kepada Rosulullah SAW. Sentuhan-sentuhan Rosulullah SAW bukan hanya melalui belaian tangan tangan, tetapi juga menyentuh istri-istrinya melalui bahasa-bahasa yang indah dan menyejukkan hati dan perasaan istrinya.
Betapa lembutnya Nabi SAW terhadap istri-istrinya, sampai-sampai banyak wanita yang merelakan dirinya menjadi istri Nabi SAW. Hanya saja, dari sekian banyak wanita, ternyata yang pantas mendampingi Rosulullah SAW hanya sembilan wanita. Wanita-wanita pilihan Allah SWT, yang kemudian menjadi ibunya orang-orang mukmin.
Wanita-wanita yang pernah serumah dengan Rosulullah SAW adalah wanita pilihan, yang memiliki predikat sholihah. Wanita sholiha itu wanita yang selalu tersenyum kapan saja terhadap suami tercinta, sehingga mampu menghilangkan duka lara, dan berubah menjadi cinta. Wanita sholiha itu, senantiasa menjaga dirinya dengan baik. Hakekat menjaga diri itu sama dengan menjaga kehormatan suaminya.
Wanita sholiah akan selalu menyertai suami kemana-pun pergi. Ketika suami sedang pergi mencari nafakah, doanya tak henti-henti menyertai suami. Wanita sholihan selalu merasakan betapa kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh suaminya. Istri sholihah tidak harus cantik dan indah bentuk tubuhnya. Wanita sholihah itu wanita sempurna pendamping suami, dan pendidik anak-anak, yang mampu menjadi istri dan ibu, sekaligus mengantarkan keberhasilan anak-anaknya di dalam meraih cita-citanya.
Istri-istri Rosulullah adalah wanita sholiah. Kendati demikian, bukan berarti wanita sholiah itu tidak pernah manyun, sewot, dan cemberut. Berkali-kali istri Rosulullah SAW sewot, marah, bahkan memperlihatkan sikap yang tidak patut sebagai seorang istri. Tetapi, Nabi SAW menyadari bawah wanita itu memang sifatnya demikian. Ketika Rosulullah SAW menghadapi istrinya marah, Nabi SAW seringkali mengodanya dengan mencubit hidunya istrinya. Seketika itu sang Istri tersenyum dan merasakan sentuhan indah tangan Rosulullah SAW.
Rsoulullah SAW seorang Nabi dan utusan Allah SWT, sudah tentu pasangan beliau SAW adalah wanita-wanita surga. QS Al-Noor (24:26) menjelaskan dengan gamblang dan tegas:’’’ Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Rosulullah SAW lelaki sempurna, dan istri-sitri beliau SAW adalah wanita sempurna.
Lisan Rosulullah SAW selalu terjaga dari kata-kota kotor, wajar jika kemudian ludahnya baunya wangi. Walaupun istrinya marah besar, Nabi SAW tidak pernah ngata-ngatai istri dengan kata-kata yang kotor. Yang keluar dari lisan Rosulullah SAW kata-kata indah dan lembut. Ucapan yang indah dan lembut itulah yang membuat istri-sitri Rosulullah SAW selalu merasakan hangatnya sentuhan cinta Nabi SAW. Walaupun usia bertambah, tetapi Nabi SAW bersama istri-istrinya tidak pernah merasakan pengantin lama, tetapi selalu baru. Bersama dengan istri-istrinya, Nabi Saw selalu merasakan kemesraan yang begitu mendalam, walaupun usianya semakin hari semakin senja.
Pesan singkat Nabi SAW terhadap kaum lelaki:’’ Dan sebaik-baik dari kalian ialah, orang yang paling baik terhadap istri-istrinya. Dan akulah orang yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku’’. Tidak pernah ditemukan riwayat Rosulullah SAW membentak, memukul, apalagi menyakiti dengan lisan tanganya. Begitulah Rosulullah SAW bersikap terhadap istri-istrinya.
Nabi SAW mengecam kepada para suami yang gemar melakukan kekerasan kepada istri-istrinya, baik kekerasa lisan, maupun kekerasan tindakan. Dalam hal ini, Rosulullah SAW mengatakan:’’ Janganlah salah seorang dari kalian memukul isterinya layaknya budak, kemudian diakhir hari mengaulinya (HR Bukhori). Adakah orang lebih hinda dan buruk pekerti, melebihi seorang suami yang sering menyakiti istrinya, kemudian mengaulinya dikemudian hari. Dalam kondisi apapun, Rosulullah SAW selalu berupaya agar istri-istrinya selalu berbahagia baik di dunia, mapupun diahirat kelak.
Ketika Nabi SAW mendekati istrinya, sang istri selalu merasa deg-deg-an, seolah-olah belum pernah berjumpa dan disentuh oleh Rosulullah SAW. Padahal, Nabi SAW tidak pernah melawatkan malam-malamnya bersama mereka. Sebagai seorang suami, Rosulullah SAW tahu bagaimana memanjakan istri-istrinya, baik urusan ranjang, cinta, dan kasih sayang. Nabi SAW senang bercanda, dan suka memuji istri-istrinya, sehinga sang istri tidak mampu menyembuyikan perasaan cinta dan kasih sayangnya kepada Rosulullah SAW. Sentuhan-sentuhan Rosulullah SAW bukan hanya melalui belaian tangan tangan, tetapi juga menyentuh istri-istrinya melalui bahasa-bahasa yang indah dan menyejukkan hati dan perasaan istrinya.
Betapa lembutnya Nabi SAW terhadap istri-istrinya, sampai-sampai banyak wanita yang merelakan dirinya menjadi istri Nabi SAW. Hanya saja, dari sekian banyak wanita, ternyata yang pantas mendampingi Rosulullah SAW hanya sembilan wanita. Wanita-wanita pilihan Allah SWT, yang kemudian menjadi ibunya orang-orang mukmin.
Wanita-wanita yang pernah serumah dengan Rosulullah SAW adalah wanita pilihan, yang memiliki predikat sholihah. Wanita sholiha itu wanita yang selalu tersenyum kapan saja terhadap suami tercinta, sehingga mampu menghilangkan duka lara, dan berubah menjadi cinta. Wanita sholiha itu, senantiasa menjaga dirinya dengan baik. Hakekat menjaga diri itu sama dengan menjaga kehormatan suaminya.
Wanita sholiah akan selalu menyertai suami kemana-pun pergi. Ketika suami sedang pergi mencari nafakah, doanya tak henti-henti menyertai suami. Wanita sholihan selalu merasakan betapa kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh suaminya. Istri sholihah tidak harus cantik dan indah bentuk tubuhnya. Wanita sholihah itu wanita sempurna pendamping suami, dan pendidik anak-anak, yang mampu menjadi istri dan ibu, sekaligus mengantarkan keberhasilan anak-anaknya di dalam meraih cita-citanya.
Istri-istri Rosulullah adalah wanita sholiah. Kendati demikian, bukan berarti wanita sholiah itu tidak pernah manyun, sewot, dan cemberut. Berkali-kali istri Rosulullah SAW sewot, marah, bahkan memperlihatkan sikap yang tidak patut sebagai seorang istri. Tetapi, Nabi SAW menyadari bawah wanita itu memang sifatnya demikian. Ketika Rosulullah SAW menghadapi istrinya marah, Nabi SAW seringkali mengodanya dengan mencubit hidunya istrinya. Seketika itu sang Istri tersenyum dan merasakan sentuhan indah tangan Rosulullah SAW.
Rsoulullah SAW seorang Nabi dan utusan Allah SWT, sudah tentu pasangan beliau SAW adalah wanita-wanita surga. QS Al-Noor (24:26) menjelaskan dengan gamblang dan tegas:’’’ Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Rosulullah SAW lelaki sempurna, dan istri-sitri beliau SAW adalah wanita sempurna.
Lisan Rosulullah SAW selalu terjaga dari kata-kota kotor, wajar jika kemudian ludahnya baunya wangi. Walaupun istrinya marah besar, Nabi SAW tidak pernah ngata-ngatai istri dengan kata-kata yang kotor. Yang keluar dari lisan Rosulullah SAW kata-kata indah dan lembut. Ucapan yang indah dan lembut itulah yang membuat istri-sitri Rosulullah SAW selalu merasakan hangatnya sentuhan cinta Nabi SAW. Walaupun usia bertambah, tetapi Nabi SAW bersama istri-istrinya tidak pernah merasakan pengantin lama, tetapi selalu baru. Bersama dengan istri-istrinya, Nabi Saw selalu merasakan kemesraan yang begitu mendalam, walaupun usianya semakin hari semakin senja.
Pesan singkat Nabi SAW terhadap kaum lelaki:’’ Dan sebaik-baik dari kalian ialah, orang yang paling baik terhadap istri-istrinya. Dan akulah orang yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku’’. Tidak pernah ditemukan riwayat Rosulullah SAW membentak, memukul, apalagi menyakiti dengan lisan tanganya. Begitulah Rosulullah SAW bersikap terhadap istri-istrinya.
Nabi SAW mengecam kepada para suami yang gemar melakukan kekerasan kepada istri-istrinya, baik kekerasa lisan, maupun kekerasan tindakan. Dalam hal ini, Rosulullah SAW mengatakan:’’ Janganlah salah seorang dari kalian memukul isterinya layaknya budak, kemudian diakhir hari mengaulinya (HR Bukhori). Adakah orang lebih hinda dan buruk pekerti, melebihi seorang suami yang sering menyakiti istrinya, kemudian mengaulinya dikemudian hari. Dalam kondisi apapun, Rosulullah SAW selalu berupaya agar istri-istrinya selalu berbahagia baik di dunia, mapupun diahirat kelak.
0 komentar
Posting Komentar