Bagaimana Mengatasi Perilaku Buruk Anak Tanpa Kekerasan?
Ingin anak nurut tanpa harus membentak dan melakukan kekerasan pada mereka? Ingin berhenti menyalahkan diri sebagai orangtua yang tak sabaran dan emosian? Ingin anak-anak terkendali tanpa harus jadi orangtua otoriter? Ingin mengurangi perbuatan buruk anak yang menjengkelkan: suka mukul, kecanduan tv, game, internet, tukang jajan, konsumtif, lelet di pagi hari, malas mandi, malas sikat gigi?
Ikuti Program Disiplin Anak (PDA) terdekat di kota Anda. PDA adalah program Pendidikan Orangtua yang dirancang khusus untuk orangtua yang memiliki anak usia 0-12 tahun atau siapapun yang terlibat dalam pengasuhan anak usia 0-12 tahun. Durasi program 1 hari dengan dari pukul 08.00 – 18.00 Program ini membahas teknik-teknik dasar mengatasi perilaku-perilaku dasar anak yang tidak diharapkan dan mendorong perilaku anak yang diharapkan.
Telah banyak program parenting atau pendidikan keorangtuaan hadir, tapi program ini adalah sebuah program pendidikan orangtua terpadu satu-satunya dan pertama di Indonesia dan Malaysia yang telah disusun dengan modul-modul yang sistematis dan telah teruji di 24 propinsi lebih dari 70 kota di Indonesia dan beberapa negeri di Malaysia. Program pendidikan orangtua ini juga sudah diselenggarakan di beberapa kota di mancanegara seperti Jeddah, Madinah, Nagoya, Osaka, Tokyo.
MENGAPA PENTING?
Karena sebagian besar anak belum sempurna akalnya, hampir semua anak saat merasa dirugikan melakukan salah satu perbuatan berikut: menangis, berteriak, rewel, ngamuk, mendorong, menarik, menjambak, melempar barang, menendang atau bahkan memukul.
Semua anak fitrahnya pada kebaikan, tapi karena anak belum terampil berbuat baik, maka hampir semua anak melakukan ujicoba perilaku dan setelah itu menguji respon orangtua dengan cara: tidak melakukan yang diperintah orangtua atau tidak berhenti dari yang dilarang orangtua.
Saat anak berbuat buruk, sebagian orangtua menghentikkannya dengan pola berulang: MEMBUJUK/MENASIHATI - MEMBENTAK - MEMUKUL. Awalnya orangtua akan MEMBUJUK ATAU MENASIHATI. Jika tidak didengarkan lalu orangtua MEMBENTAK. Dan jika tidak didengarkan juga akhirnya sebagian orangtua melakukan tindakan kekerasan pada anak: MENCUBIT, MENJEWER ATAU BAHKAN MEMUKUL ANAK.
Lalu, sebagian orangtua yang melakukannya memvonis dirinya sebagai ORANGTUA YANG TIDAK SABARAN atau EMOSIAN! Padahal yang sebenarnya terjadi adalah bukan orangtua yang tidak sabaran atau emosian, tapi karena orangtua belum dapat menghentikkan perbuatan buruk anak.
Meski sebagian besar orangtua sejak ‘jaman batu’ juga tahu bahwa membentak, mencubit atau memukul anak adalah perbuatan negatif, karena sebagian orangtua belum mengetahui cara untuk menghentikkan perbuatan buruk anak maka orangtua terus terjebak melakukan kekerasan pada anak? Apakah jika anak berhenti berbuat buruk, orangtua masih melakukan tindakan negatif tersebut?
APA YANG DIPELAJARI?
Program PDA adalah program yang sangat aplikatif, mudah diterapkan, tidak bertele-tele dan tidak memerlukan pemahaman yang ribet untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di Program Pelatihan Orangtua PDA, orangtua diajak untuk mencari solusi praktis atas perilu buruk anak:
- Anak Lelet di pagi hari- Sering telat bangun dan telat sekolah- Tidak patuh, susah diberitahu, membantah, membangkang orangtua- Konsumtif, tukang jajan - Kecanduan nontol televisi, internet, game, playstation- Anak sering mengejek, berkata kotor- Suka berantem dengan menyakiti- Anak suka mukul, menggigit, mendorong, mencubit- Susah mandi, makan, sikat gigi - Susah diajak melakukan rutinitas harian- Selalu ingin dituruti keinginannya- Anak gampang rewel dan tukang ngamuk
PULANG LANGSUNG PRAKTIK! BUKTIKKAN!TANPA RIBET, TAK BERTELE-TELE, APLIKATIF.Untuk melihat jadwal terbaru dan terdekat di kota Anda silahkan klik pada menu SCHEDULLE di bagian atas
APA KATA MEREKA?
Tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga motivasi dan contoh aplikatif untuk masalah orangtua-anak (Mehra Erfiza, Osaka, Jepang)
Sangat nyata & konkret sesuai kehidupan kita. (Lulut R., Osaka, Jepang)
Menggugah, bermanfaat, contoh-contoh konkrit dan atraksi Abah Ihsan yang nyata sekali (Akhmadu, Osaka, Jepang)
Luar biasa! Ternyata tak perlu bersuara keras-keras untuk mendisiplinkan Anak (Dian Fitriana, Jayapura, Papua)
Tidak hanya teori-teori tetapi diikuti dengan contoh-contoh yang sering terjadi pada diri anak! Cara penyampaian begitu interaktif dan tidak membosankan. (Indri Kusuma Dewi, Jakarta)
Alhamdulillah ada poin-poin yang saya terapkan memang benar BERHASIL saya lebih bisa lagi mengendalikan & menguasai anak saya & anak didik saya. (Risdiar, Cilegon, Banten)
Bagus, ternyata penerapan disiplin tidak selalu berakhir dengan sesuatu yg menegangkan. Anak-anak merasa nyaman, orangtuanya lebih tenang. (Hizatul Tri Yanti, Tenggarong, Kalimantan Timur)
Mudah diaplikasikan dalam kehidupan serta sesuai dengan real. Disini kami dapat ilmu itu. (Sri R, Palembang, Sumatera Selatan)
Saya jadi tahu apa yang harus dikerjakan selain berteriak, memukul, atau membentak anak. (Zuraeda Isnaeni, Jakarta)
Menarik, bagus banget. kalau semua orang tahu bagaimana mengatasi anak yang tidak disiplin, mungkin tidak akan ada anak-anak yang terdzolimi (Siti Wiarsih, Jakarta)
Bahagia...., Full inspirasi bagi orangtua untuk mendidik anak dengan cara yang tidak memerlukan kekerasan, bentakkan dll. (Nianiza Trisna, Sigli)
Sangat menarik, karena masalah yang dikupas semuanya pernah saya alami, dan hampir membuat saya putus asa. (Maulidar, Sigli)
0 komentar
Posting Komentar