ads

Kamis, 26 Maret 2015

Agar Produksi ASI Lancar dan Banyak

Tips Agar Produksi ASI Lancar dan Banyak


Kemampuan untuk menyusui adalah hal paling alamiah yang mampu dilakukan oleh seorang wanita yang baru saja melahirkan. Namun kenyataannya pada sebagian wanita, hal yang seharusnya mudah dilakukan ini menjadi sulit dilakukan. Ada banyak masalah yang menyertainya, salah satunya adalah ASI (Air Susu Ibu) yang dihasilkan tidak banyak.
Ketika hal ini terjadi biasanya ibu menyusui menjadi sedih, tertekan, dan frustasi karena tidak dapat menghasilkan ASI yang banyak untuk sang buah hati. Karena alasan ini pula, cukup banyak ibu yang menyerah dan memberikan susu formula sebagai pengganti ASI.
Jangan cepat menyerah berusaha dan memberikan pengganti ASI kepada bayi Anda, karena sebenarnya ada banyak cara untuk mengatasinya. Yuk, simak beberapa tips berikut di bawah ini yang membuat ASI Anda menjadi lancar dan berlimpah sehingga proses memberikan ASI ekslusif 6 bulan (lebih baik sampai anak berusia 2 tahun) bisa berjalan mulus.
  1. Tingkatkan frekuensi menyusui bayi Semakin sering bayi Anda disusui maka semakin banyak dan lancar pula ASI yang Anda produksi. Susui bayi Anda sampai pay*d*ra terasa ringan dan “kosong”, setelah itu berikan pay*d*ra lain yang masih penuh untuk disusui.
    Jangan batasi waktu menyusui dan susui bayi Anda setiap saat ia merasa lapar. Semakin sering ASI dikeluarkan, maka akan semakin banyak pula ASI yang dihasilkan. Bila pay*d*ra Anda penuh dan ASI tidak dikeluarkan maka akan terbentuk zat yang dapat menghentikan produksi ASI yang menyebabkan produksi ASI akan semakin sedikit, terus berkurang dan akhirnya akan habis.
  2. Pentingnya perawatan dan pemijatan pay*d*ra
    Berikan pijatan secara teratur pada kedua pay*d*ra Anda untuk melancarkan dan melarutkan lemak-lemak dalam kelenjar air susu. Untuk menjaga supaya ASI selalu keluar dengan lancar dan tidak mampet, sebaiknya lakukan pijatan secara teratur yakni dua hari sekali di waktu pagi dan sore hari atau saat mandi. Tips Agar Produksi ASI lancar dan BanyakSelain pemijatan, lakukan juga perawatan pay*d*ra. Cuci tangan sehingga bersih dan kompres pay*d*ra dengan kain yang sudah direndam dengan air hangat selama beberapa menit. Setelah itu bersihkan areola (bagian pay*d*ra yang berwarna kecoklatan) dan puting dengan kapas bersih yang sebelumnya dibasahi dengan baby oil, minyak kelapa atau minyak zaitun. Bersihkan secara lembut sehingga kotoran dan sel-sel kulit yang mati dapat terangkat. Hal ini bertujuan agar pori-pori puting terbuka sehingga ASI dapat mengalir dengan lancar.
    Memijat dan merawat pay*d*ra ini bisa mulai Anda lakukan sejak masa kehamilan (mulai usia kehamilan 7 bulan) untuk membantu lancarnya produksi ASI. Pijat pay*d*ra saat hamil bertujuan agar puting susu menjadi lentur dan kuat sehingga memudahkan bayi untuk mengisap susu nantinya. Pijat pay*d*ra saat hamil juga bermanfaat untuk merangsang kelenjar-kelenjar ASI agar nantinya Ibu bisa memproduksi ASI dengan lancar dan banyak.
  3. Kondisi psikologis ibu menyusui harus prima Kondisi psikologis Anda saat menyusui sangat berpengaruh kepada kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif 6 bulan (atau lebih baik jika ASI diberikan sampai usia 2 tahun) kepada si kecil. Jangan merasa tegang, stress, atau takut, nikmati waktu indah Anda menyusui si kecil, dekap erat tubuh mungilnya dan tatap matanya dengan penuh cinta.
    Kondisi Ibu menyusui yang tegang, terlalu lelah, mengalami stress dan frustasi, dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas (jumlah) ASI yang dihasilkan. Stres pada ibu menyusui bisa terjadi karena tidak adanya dukungan dari keluarga, tekanan pekerjaan di kantor, rasa lelah mengurus bayi dan rumah dan lain sebagainya.
    Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk menanggulangi stres antara lain adalah dengan mandi air hangat, jalan santai di sore hari ke taman dengan bayi Anda, menghadiri pertemuan klub ibu dan bayi atau sekedar membaca buku favorit saat si kecil tidur siang. Pada dasarnya lakukan kegiatan yang dapat membuat suasana hati Anda menjadi lebih baik, merasa tenang dan badan terasa santai.
    Bila stres terjadi karena kurangnya dukungan dari kantor tempat Anda bekerja, maka segera cari solusinya misalnya saja dengan bekerja paruh waktu atau bekerja dari rumah untuk sementara waktu. Jangan biarkan stres berkelanjutan sehingga dapat menyebabkan buah hati Anda tidak mendapatkan haknya, yakni ASI dari Anda.
    Jangan segan pula untuk meminta dukungan dari suami dengan berbagi tanggung jawab membersihkan rumah. Misalnya saja suami mencuci piring, memasak dan menyapu rumah saat Anda beristirahat. Jika Anda punya cukup uang dan memiliki anak lebih besar yang juga butuh perhatian, Anda bisa menyewa jasa pengasuh anak atau pembantu untuk membantu Anda.
  4. Pentingnya makanan bergizi yang dapat menunjang produksi ASI
    Pastikan makanan dan minuman yang Anda konsumsi saat hamil dan menyusui adalah menu sehat seimbang yang mengandung banyak gizi. Perbanyak konsumsi sayuran hijau seperti daun katuk, daun singkong, kangkung, sawi dan daun bayam. Perbaiki kualitas makanan Anda dengan memakan makanan yang terbaik untuk sang buah hati seperti buah, daging, kacangan-kacangan seperti kacang hijau dan kacang kedelai. Untuk nasi sebaiknya pilih beras merah daripada beras putih. Sementara untuk sayuran dan buah pilih yang memiliki warna lebih gelap, misalnya saja pilih brokoli bila dibandingkan dengan kol putih atau pilih papaya daripada bangkuang.
    Makanan dan minuman yang Anda konsumsi sangat berpengaruh pada bayi Anda, karena akan tersalurkan lewat ASI dan berpengaruh dalam hal rasa dan bau ASI yang Anda produksi. Oleh karenanya, perhatikan apabila si kecil memperlihatkan reaksi terhadap makanan yang Anda makan. Misalnya saja bayi Anda menderita diare (mungkin karena makanan yang Anda makan terlalu pedas) atau bayi Anda menderita bintik merah dan merasa gatal seluruh badan (yang kemungkinan dikarenakan ia mengalami alergi ikan laut yang Anda makan).
    Bila hal ini terjadi sebaiknya yang perlu dilakukan ibu menyusui adalah berhenti mengkonsumsi makanan kemungkinan pencetus reaksi dan segera menghubungi dokter anak untuk berkonsultasi dan mendapatkan informasi lebih lanjut.
    Untuk konsumsi susu disarankan bagi ibu menyusui untuk meminum setidaknya 2 gelas susu per hari. Susu yang diminum bisa susu segar asli atau susu khusus untuk ibu menyusui. Jika Anda merasa perlu untuk mengkonsumsi susu khusus ibu menyusui, multi vitamin penunjang saat menyusui atau mengkonsumsi obat khusus karena suatu alasan kesehatan sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter atau konsuler laktasi. Dengan begitu Anda mendapatkan petunjuk yang Anda perlukan.
    Untuk mengetahui lebih lanjut soal nutrisi dan pola makan yang benar saat hamil, Anda bisa membaca artikel Nutrisi dan Pola Makan yang Benar Saat Menyusui
  5. Perbanyak konsumsi cairan
    Semakin banyak Anda minum maka akan semakin banyak pula ASI yang diproduksi. Cairan yang sebaiknya diminum oleh ibu menyusui adalah air putih, susu dan jus sayuran atau buah segar asli. Untuk sementara selama masa menyusui sebaiknya hindari atau batasi mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, minuman bersoda dan minuman berenergi. Hal ini dikarenakan minuman dan makanan yang ibu konsumsi dapat berpengaruh pada si kecil. Akibatnya pada bayi yang sensitif terhadap kafein biasanya adalah bayi menjadi lebih rewel dan susah tidur. Anda pun dapat mengalami gangguan tidur pula, sementara istirahat yang cukup sangat diperlukan oleh ibu menyusui agar bisa memiliki energi untuk mengasuh sang buah hati keesokan harinya.
  6. Istirahat yang cukup
    Ibu menyusui perlu energi dalam mengasuh bayi. Oleh sebab itu, pastikan anda mendapatkan istirahat yang cukup, misalnya saja ikut tidur siang bersama si kecil atau pergi tidur lebih awal setiap malamnya.
  7. Selalu berpikir positif tentang ASI
    Terkadang mental ibu muda yang baru saja melahirkan belum siap. Hal ini bisa jadi dikarenakan usia melahirkan yang terlalu muda atau kehamilan terjadi tanpa direncakanan. Cukup banyak ibu muda yang merasa belum siap dengan perubahan gaya hidup yang mendadak berubah. Siapkan mental dan yakinkan diri Anda bahwa Anda mampu memberikan yang terbaik untuk buah hati Anda. Atasi masalah ini dengan membenahi gaya hidup Anda dan mulai menyadari bahwa Anda sekarang adalah seorang ibu. Bayi mungil anda butuh Anda.
    Kontak kulit dan keterlibatan emosi antara seorang Ibu dengan bayinya dapat merangsang ASI untuk keluar lebih lancar. Kenyamanan yang diperoleh bayi Anda pada saat menyusui dapat memperlancar proses menyusui itu sendiri.
    Oleh karenanya carilah dukungan dari pihak suami dan keluarga dalam membantu Anda melewati fase perubahan ini. Bila Anda perlu dukungan dari pihak lain di luar keluarga, maka Anda bisa mendapatkannya dari konselor ASI atau klub ibu menyusui di sekitar tepat anda tinggal.
  8. Dapatkan informasi mengenai teknik menyusui yang benar agar ASI keluar banyak dan lancar
    Masalah kesulitan dalam menyusui cukup sering dialami oleh ibu muda pada masa awal menyusui karena kurang mendapat informasi. Informasi dan latihan teknik menyusui sebenarnya bisa didapat dengan menghadiri kelas laktasi saat masa kehamilan agar ibu menjadi lebih percaya diri dalam menyusui bayi kelak dan mengetahui teknik menyusui yang tepat. Bila si kecil adalah bayi pertama Anda dan ASI Anda keluar sedikit bisa jadi hal ini dikarenakan anda belum terlatih dan teknik perlekatan yang selama ini Anda lakukan kurang tepat. Bayi Anda tidak menyusu dalam posisi yang benar, posisi mulut bayi tidak melekat dengan baik pada pay*d*ra Anda yang menyebabkan bayi tidak merasa nyaman dan mengakibatkan ASI tidak banyak terhisap oleh bayi.
    Hal ini menyebabkan pay*d*ra selalu penuh dan Anda tidak sering atau semakin sedikit memproduksi ASI. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tahapan dasar perlekatan dan posisi menyusui yang benar, silakan simak artikel Teknik Perlekatan dan Beberapa Posisi yang Disarankan untuk Menyusui Bayi
    Jangan patah semangat dan memberikan susu formula sebagai jalan pintas karena frustasi mendengar si kecil banyak menangis. Sebaiknya hindari juga memberikan dot bayi atau empeng yang dapat menyebabkan bayi mengalami bingung puting dan menjadi malas menyusu pada pay*d*ra ibu dan kelak kemungkinan dapat merusak rahang dan bentuk gigi.
    Terus berusaha memberikan ASI dengan tekun, bersabarlah dan coba untuk santai. Jika masih tetap bermasalah jangan khawatir karena banyak pihak yang bersedia membantu dan mendukung Anda memberikan ASI kepada bayi Anda.
    Bila Anda merasa kurang yakin dengan posisi perlekatan dan mengalami kesulitan dalam menyusui si kecil, jangan ragu untuk menghubungi konselor laktasi di klinik bersalin atau Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) yang dapat membantu Anda mendapatkan petunjuk tentang cara menyusui bayi yang benar.
Semoga bermanfaat!

0 komentar

Posting Komentar